Rabu, 30 November 2016

RPP Kurikulum 2013 Revisi PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2016 Beserta Model Pembelajaran Internasional dan Pengimplementasiannya ( Dosen : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd. )




No. 1   Buatlah Rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 revisi PERMENDIKNAS No.22 Tahun 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan          :     _____________________________
Kelas / Semester              :     IV (Empat) / 1
Tema 4                             :     Berbagai Pekerjaan
Sub Tema 1                      :     Jenis-Jenis Pekerjaan
Pembelajaran                  :     1
Alokasi Waktu                 :     2 x Pertemuan (4 x 35 menit)

A.           KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1  :  Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2  :  Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3  :  Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4  :  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.           KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
1.        Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
2.        Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator :
§   Menemukan informasi tentang teh dan proses pembuatannya melalui kegiatan membaca
§   Menyajikan cerita singkat tentang proses pembuatan teh setelah kegiatan membaca

IPA
1.        Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
2.        Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari dan kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut

Indikator :
§   Menjelasakan sumber daya alam di suatu daerah dan menghubungkannya dengan jenis-jenis pekerjaan yang ada

IPS
Kompetensi Dasar (KD)
1.        Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
2.        Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator :
§   Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan berdasarkan kondisi geografis daerah tepat tinggal
§   Menjelaskan hubungan jenis-jenis pekerjaan dengan kondisi geografis lingkungan tempat tinggal melalui kegiatan membaca peta

C.          TUJUAN PEMBELAJARAN
§   Dengan mengkaji bacaan tentang hubungan sumber daya alam dan pekerjaannya, siswa mampu menjelaskan hubungan sumber daya alam dan pekerjaan yang ada di daerah tersebut.
§   Setelah menganalisa gambar, siswa mampu mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada di kebun teh secara rinci.
§   Setelah menganalisa peta siswa mampu mengidentifikasi kondisi geografis dan pekerjaan dengan benar.
§   Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan kondisi geografis (dataran rendah, tinggi dan perairan).
§   Setelah membaca teks petualangan “Ulil SI Daun Teh”, siswa mampu menjelaskan proses daun teh menjadi teh tubruk secara runtut

D.          MATERI PEMBELAJARAN
§   Menjelaskan hubungan antara pekerjaan dengan lingkungan tempat tinggal
§   Menjelaskan ciri-ciri dataran tinggi dan dataran rendah
§   Menjelaskan proses pembuatan teh

E.            METODE PEMBELAJARAN
§  Pendekatan   :  Saintifik
§  Teknik           :  Example Non Example
§  Metode         :  Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

                     


F.           SUMBER DAN  MEDIA PEMBELAJARAN
§   Kebudayaan, 2013).
§   Buku Siswa Tema : Berbagai Pekerjaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
§   Kondisi lingkungan dan jenis profesi masyarakat
§   Buku Pedoman Guru Tema : Berbagai Pekerjaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan

G.          KEGIATAN  PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
¡  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
¡  Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
¡  Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentangBerbagai Pekerjaan”.
¡  Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit
Inti
¡  Siswa melakukan tugas individu yaitu menceritakan keadaan wilayah tempat tinggal mereka dan jenis-jenis pekerjaan yang ada,  serta menuliskannya di buku. (Mengkomunikasikan)
¡  Siswa mengamati peta sederhana yang ada di buku. (Mengamati)
¡  Siswa diingatkan untuk memprediksi jenis-jenis pekerjaan yang ada di daerah-daerah yang terdapat di peta, misalnya pemetik teh di dataran tinggi dan nelayan di wilayah perairan. (Mengkomunikasikan)
¡  Siswa membaca senyap, bacaan tentang Ulil Si Daun Teh.
¡  Siswa menyebutkan sebanyak mungkin pekerjaan yang ada dalam cerita.
¡  Siswa menuliskan proses Ulil Si Daun Teh sam-pai menjadi teh tubruk yang dapat dinikmati oleh semua orang dalam kolom yang tersedia di buku.
¡  Siswa bercerita pada teman pasangannya tentang proses pembuatan daun teh secara singkat. (Mengkomunikasikan)
¡  Siswa kemudian saling menilai presentasi pasangannya dengan memperhatikan kriteria yang diharapkan, dalam rubrik penilaian.
¡  Siswa menuliskan pengalaman belajar tentang materi yang telah mereka pelajari, yaitu hubungan antara pekerjaan seseorang dengan lokasi tempat tinggal. Siswa menuliskan di buku. (Mengkomunikasikan)

150 menit
Penutup
¡  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
¡  Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
¡  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
¡  Melakukan penilaian hasil belajar
¡  Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

H.     PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1.   Rubrik siswa: Penilaian Presentasi Proses Pembuatan Daun Teh
Beri tanda (ü) pada kolom sesuai dengan presentasi temanmu.
Kriteria
Bagus
Cukup
Berlatih lagi
Bahasa yang digunakan
Kalimat jelas dan mudah dimengerti
Kalimat cukup jelas, tetapi ada beberapa kata yang sulit dimengerti
Kalimat sulit dimengerti
Suara saat presentasi
Jelas terdengar
Kurang jelas
Tidak terdengar
Sikap saat presentasi
Berani dan penuh percaya diri
Cukup berani, tetapi tampak masih ragu
Tidak percaya diri (malu dan tidak mau bicara)

2.   Daftar periksa untuk mengolah informasi (Bahasa Indonesia)
Kriteria Penilaian
Keterangan
Sudah
Belum
Menulis semua proses daun teh menjadi teh tubruk.


Menulis secara runtut.


Menulis dengan kata baku.




3.   Daftar periksa untuk cerita siswa di Ayo Renungkan (IPS dan IPA)
Kriteria Penilaian
Keterangan
Sudah
Belum
Menulis lokasi tempat tinggal.


Menulis pekerjaan yang ada di lokasi tempat tinggal.


Menjelaskan hubungan lokasi dengan jenis pekerjaan.



4.   Penilaian Sikap (peduli, rasa ingin tahu, tekun, dan teliti).
Beri tanda (ü) pada kolom sesuai dengan sikap siswa.
Sikap
Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Ber-kembang
Membu-daya
Ket.
Teliti





Bertanggung Jawab





Disiplin









No. 2   Dari RPP yang telah dibuat, kembangkanlah dengan Model Rancangan Pembelajaran Internasional

RANCANGAN PEMBELAJARAN MODEL PROSEDUR PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL (PPSI)
Satuan Pendidikan          :     _____________________________
Kelas / Semester              :     IV (Empat) / 1
Tema 4                             :     Berbagai Pekerjaan
Sub Tema 1                      :     Jenis-Jenis Pekerjaan
Pembelajaran                  :     1
Alokasi Waktu                 :     2 x Pertemuan (4 x 35 menit)

A.     KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1  :  Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2  :  Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3  :  Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4  :  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.     KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.        Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.        Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
IPA
3.        Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.        Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari dan kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
IPS
Kompetensi Dasar (KD)
3.        Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.        Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Konsep dari PPSI ini adalah bahwa suatu sistem instruksional yang menggunakan pendekatan sistem, yaitu satu kesatuan yang terorganisasi, yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi dari PPSI adalah untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistematik dan sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi pendidik dalam melaksanakan proses belajar-mengajar.
PPSI digunakan sebagai pendekatan penyampaian pada Kurikulum 1975 untuk tingkat SD, SMP, SMA, dan Kurikulum 1976 untuk sekolah kejuruan. PPSI menggunakan pendekatan sistem yang mengutamakan adanya tujuan yang jelas, sehingga dapat dikatakan bahwa PPSI merujuk pada pengertian sebagai suatu sistem, yaitu sebagai kesatuan yang terorganisasi, yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai suatu sistem, pembelajaran mengandung sejumlah komponen, seperti tujuan, materi, metode, alat, dan evaluasi yang semuanya berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.PPSI merupakan model pembelajaran yang menerapkan suatu sistem utuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Langkah-Langkah Pokok Pengembangan Model PPSI
Langkah-Langkah Pokok Pengembangan Model PPSI Ada lima langkah-langkah pokok dari pengembangan model PPSI ini yaitu:
Langkah 1: Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Dalam merumuskan tujuan instruksional yang dimaksud adalah tujuan pembelajaran khusus, yaitu rumusan yang jelas dan operasional tentang kemampuan atau kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu program pembelajaran. Kemampuan-kemampuan atau kompetensi tersebut harus dirumuskan secara spesifik dan terukur sehingga dapat diamati dan dievaluasi.
Tujuan instruksional merupakan rumusan yang jelas dan terarah tentang kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mengikuti suatu program kegiatan belajar. Kemampuan atau tingkah laku tersebu terbagi kepada dua bagian yaitu : tujuan instruksional umum disingkat dengan TIU, dan sekarang istilah tersebut menjadi Standar Kompetensi. Serta tujuan instruksional khusus disingkat dengan TIK, sekarang menjadi Kompetensi Dasar.
§  Dengan mengkaji bacaan tentang hubungan sumber daya alam dan pekerjaannya, siswa mampu menjelaskan hubungan sumber daya alam dan pekerjaan yang ada di daerah tersebut.
§  Setelah menganalisa gambar, siswa mampu mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada di kebun teh secara rinci.
§  Setelah menganalisa peta siswa mampu mengidentifikasi kondisi geografis dan pekerjaan dengan benar.
§  Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan kondisi geografis (dataran rendah, tinggi dan perairan).
§  Setelah membaca teks petualangan “Ulil SI Daun Teh”, siswa mampu menjelaskan proses daun teh menjadi teh tubruk secara runtut
Langkah 2: Mengembangkan Alat Evaluasi
Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan alat evaluasi, yaitu tes yang fungsinya untuk menilai sejauh mana siswa telah menguasai kemampuan atau kompetensi yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran khusus tersebut.
Menurut Suryosubroto, Langkah ini adalah pengembangan test yang fungsinya adalah untuk menilai sampai dimana para siswa telah menguasai kemampuan – kemampuan yang telah kita rumuskan dalam tujuan – tujuan tersebut.
Dalam model PPSI berbeda dari apa yang biasanya dilakukan, pengembangan alat evaluasi tidak dilakukan pada akhir dari kegiatan pembelajaran, tetapi pada langkah kedua setelah tujuan pembelajaran khusus ditetapkan. Hal ini didasarkan atas prinsip yang berorientasi pada tujuan atau hasil, yaitu penilaian terhadap suatu sistem pembelajaran didasarkan atas hasil yang dicapai.
Dalam mengembangkan alat evaluasi ini perlu ditentukan terlebih dahulu jenis-jenis tes dan bentuk-bentuk tes yang akan digunakan. Apakah jenis tes tertulis, lisan, atau tes perbuatan. Kemudian bentuk tes yang apakah pilihan ganda (multiple choice), essai, benar-salah atau menjodohkan. Untuk menilai sejumlah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dapat digunakan satu jenis tes atau satu bentuk tes, atau dua bahkan tiga jenis dan bentuk tes. Hal ini sangat bergantung pada hakikat tujuan yang akan dicapai.
Langkah 3: Menentukan Kegiatan Belajar-Mengajar
Sesudah tujuan dan alat evaluasi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan kegiatan belajar-mengajar, yaitu kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menentukan kegiatan belajar mengajar hal yang harus dilakukan adalah:
1.        Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
2.        Menetapkan mana dari sekian kegiatan belajar tersebut yang perlu ditempuh dan tidak perlu ditempuh lagi oleh siswa.
3.        Menetapkan kegiatan belajar yang masih perlu dilaksanakan oleh siswa.
Pada langkah ini sesudah kegiatan belajar siswa ditetapkan, perlu dirumuskan pokok-pokok materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang telah ditetapkan.
Untuk menyampaikan materi yang telah kita tetapkan, perlu dipertimbangkan metode mana yang paling tepat digunakan, dengan mengingat kegiatan – kegiatan belajar yang telah dirumuskan dan tujuan yang ingin dicapai.
Langkah 4: Merencanakan Program KBM
Setelah langkah satu sampai tiga telah ditetapkan, selanjutnya perlu dimantapkan dalam suatu program pembelajaran.Titik tolak dalam merencanakan program kegiatan pembelajaran adalah suatu pelajaran yang diambil dari kurikulum yang telah ditetapkan jumlah jam/SKS nya dan diberikan pada kelas dalam semester tertentu. Pada langkah ini perlu disusun strategi proses pembelajaran dengan cara merumuskan kegiatan mengajar dan kegiatan belajar yang dirancanng secara sistematis sesuai dengan situasi kelas. Pendekatan dan metode pembelajaran yang akan digunakan dipilih sesuai dengan tujuan dan karakteristik materi yang akan disampaikan. Termasuk dalam langkah ini adalah penyusunan proses pelaksanaan evaluasi. Ada tiga hal yang berkenaan dengan program kegiatan ini, yaitu :
1.    Merumuskan materi pelajaran.
Bila perlu setiap pokok materi dapat dilengkapi dengan uraian singkat dan contoh-contoh agar memudahkan penyampaian materi tersebut kepadasiswa/ mahasiswa.
2.    Metode yang digunakan.
Dalam hal ini kita perlu mengetahui terlebih dahulu sejumlah metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar
3.    Menyusun jadwal.
Penyusunan jadwal ini atas dasar banyaknya materi yang ingin disampaikan dan metode – metode yang digunakan.
Langkah 5: Pelaksanaan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
1.    Mengadakan Pre Test (Tes Awal).
Fungsi tes awal ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal kemampuan siswa sebelum mereka mengikuti program pembelajaran yang telah disiapkan. Apabila siswa telah menguasai kemampuan yang tercantum dalam tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, maka hal itu tidak perlu diberikan lagi oleh pengajar dalam program pembelajaran yang akan diberikan.
2.    Menyampaikan Materi Pelajaran
Pada prinsipnya, penyampaian materi pelajaran harus berpegang pada rencana yang telah disusun dalam langkah keempat, yaitu “Merencanakan KBM”, baik dalam materi, metode, maupun alat yang akan digunakan.selain itu, sebelum menyampaikan materi pelajaran, hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu kepada siswa tentang tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, sehingga mereka mengetahui kemampuan-kemampuan yang diharapkan setelah selesai pelajaran.
3.    Mengadakan Post Test
Post test diberikan kepada siswa setelah mengikuti program pembelajaran. Tes yang diberikan identik dengan yang diberikan pada tes awal, perbedaannya terletak pada waktu dan fungsinya.Kemudian hasil pre test dan post test itu diperbandingkan.
Pre test berfungsi untuk menilai kemampuan awal siswa mengenai materi pelajaran sebelum pembelajaran diberikan, sedangkan post test berfungsi untuk menilai kemampuan siswa mengenai penguasaan materi pelajaran setelah pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan program pembelajaran yang telah dilakukan dalam rangka mencapai tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan.



No. 3   Dari Model Internasional yang telah dibuat, bagaimana mengkondisikannya agar cocok untuk pengajaran di Indonesia. Buatlah kegiatan inti dari Model Rancangan Pembelajaran Internasional yang telah dibuat 

Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan itu dapat tercapai melalui penataan pendidikan yang baik. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak yang berkompeten dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, upaya-upaya tersebut mencakup hampir disetiap komponen pendidikan seperti penyempurnaan kurikulum pendidikan, peningkatan kemampuan guru, pengadaan media belajar mengajar, penataan organisasi, dan manajemen pendidikan serta usaha-usaha lain yang berkenaan dengan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.
Akan tetapi dalam dunia pendidikan di negeri kita ini, kebanyakan guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi masih cenderung berlangsung satu arah (one way) umumnya dari guru ke siswa. Model dan Pendekatan Pembelajaran masih bersifat konvensional yang berpusat pada guru (teacher center) dengan guru sebagai sumber belajar, akibatnya pembelajaran cenderung monoton, peserta didik cepat merasa jenuh, dan prestasi belajar jauh dari yang di harapkan. Oleh karena itu, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi model, pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai.
Mengenai hal di atas sebagaimana berhubungan dengan pembelajaran, model pengajaran PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) yaitu suatu model pengajaran yang teroragisasi yang terdiri atas komponen yang menitik beratkan pada tujuan pengajaran. Sehingga pengajaran selalu mengacu pada tujuan pendidikan khususnya tujuan instruksional.
PPSI terdiri dari 5 tahap yakni:
Merumuskan tujuan, yakni kemampuan yang harus dicapai oleh sisiwa, ada 4 syarat dalam perumusan tujuan ini yakni tujuan harus operasional, artinya tujuan yang dirumuskan harus spesifik atau dapat diukur, berbentuk hasil belajar bukan proses belajar, berbentuk perubahan tingkah laku dan dalam setiap rumusan tujuan hanya satu bentuk tingkah laku.
Mengembangkan alat evaluasi, yakni menentukan jenis tes dan menyusun item soal untuk masing-masing tujuan. Alat evaluasi disimpan pada tahap 2 setelah perumusan tujuan untuk meyakinkan ketepatan tujuan sesuai dengan kriteria yang telah di tentukan. Dalam mengembangkan alat evaluasi ini perlu ditentukan terlebih dahulu jenis-jenis tes dari bentuk-bentuk tes yang akan digunakan, yang bergantung pada hakikat tujuan yang ingin dicapai.
Mengembangkan kegiatan belajar mengajar, yakni merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar dan menyeleksi kegiatan belajar perlu ditempuh. Dalam menentukan kegiatan, hal yang harus dilakukan adalah :
1.        Merumuskan semua kemungkinan kegiatan yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan.
2.        Menetapkan mana dari sekian kegiatan tersebut yang perlu ditempuh,
3.        Menetapkan kegiatan belajar yang masih perlu dilaksanakan siswa.

Mengembangkan program kegiatam pembelajaran yakni merumuskan materi pelajaran. Menetapkan metode dan memilih alat dan sumber pelajaran.
Pelaksanaan program, yaitu kegiatan mengadakan pra tes, menyampaikan materi pelajaran, mengadakan psikotes, dan melakukan perbaikan
A.  Implementasi PPSI
Model pengembangan intruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok yaitu:
1.    Perumusan tingkah laku dan kemampuan (kompetensi).
Merumuskan tingkah laku dan kompetensi yang akan dimiliki oleh pebelajar. Sebelum melakukan proses pembelajaran, pembelajar harus merumuskan tingkah laku dan kompetensi yang nantinya akan di miliki oleh pebelajar dalam setelah melakukan proses pembelajaran, satu rumusan untuk satu tingkah laku dan kompetensi.
2.    Perumusan alat evaluasi atau tes.
Perumusan alat evaluasi ini di tujukan untuk mengukur dan menilai sampai berapa jauh kemampuan yang telah dikuasai pebelajar, yang akan dibuat acuan untuk merumuskan apa yang harus dilakukan oleh pembelajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini di lakukan untuk melakukan pre-test dan post test, yang nantinya dapat member informasi seberapa jauh pemahaman pebelajar tentang materi yang nantinya akan di sampaikan.
3.    perumusan kegiatan belajar.
Pembelajar menetapkan kegiatan belajar yang sesuai dengan tujuan yang telah di tentukan, penentuan kegiatan belajar di lakukan dengan bertahap. Tahapan pertama  menetukan seluruh kegiatan yang di mungkinkan dilakukan oleh pebelajar. Tahap kedua mengeliminasi kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan. Tahap terahir menentukan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang di lakukan dalam proses pembelajaran. Semisal kegiatan belajar berapa diskusi, Tanya jawab antar pebelajar atau bisa yang lainya.
4.    Menentukan program kegiatan.
Setelah kegiatan belajar di putuskan, maka selanjutnya untuk memastikan tercapainya kegiatan belajar tersebut di lakukan, harus di tentukan program kegiatan yang menjamin terlaksananya kegiatan belajar. Semisal menentukan program kegiatan berupa presentasi makalah kelompok, maka yang harus di lakukan adalah menentukan materi presentasi, pembagian anggota kelompok, mencari referensi, menentukan sistematika presentasi, menentukan media yang akan dipakai dalam presentasi, penentuan waktu presentasi makalah kelompok, menentukan tempat presentasi.
5.    Implementasi program kegiatan
Langkah terahir yaitu langkah implementasi program kegiatan seperti pre-test, melakukan proses pembelajaran, post-test, langkah terahir ini juga dilengkapi dengan evaluasi, evaluasi dilakukan untuk mengoreksi seberapa berhasilnya model desain pembelajaran yang telah dilakukan, evaluasi dilakukan dengan mencari kelemahan dan kelebihan dari model desain pembelajaran yang telah dilakukan.

Penerapan rancangan pembelajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) pada tahap pendahuluan yaitu sebelum mengajar guru harus merumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada kelas IV tema Berbagai Pekerjaan, tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, yaitu:
1.        siswa mampu menjelaskan hubungan sumber daya alam dan pekerjaan yang ada di daerah tersebut.
2.        Setelah menganalisa gambar, siswa mampu mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada di kebun teh secara rinci.
3.        siswa mampu mengidentifikasi kondisi geografis dan pekerjaan dengan benar.
4.        mampu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan kondisi geografis (dataran rendah, tinggi dan perairan).
5.        siswa mampu menjelaskan proses daun teh menjadi teh tubruk secara runtut

Tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa. Jadi tujuan yang telah dirumuskan di atas dapat menjadi acuan guru agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, guru dapat merumuskan isi materi pembelajaran yang terkait dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Berikut isi materi yang telah dirumuskan Bahasa Indonesia : Menjelaskan hubungan antara pekerjaan dengan lingkungan tempat tinggal, IPA : Menjelaskan ciri-ciri dataran tinggi dan dataran rendah, IPS : Menjelaskan proses pembuatan teh . Setelah merumuskan tujuan dan isi materi selanjutnya guru melakukan tes kemampuan awal siswa jadi sebelum guru mengajar. Pada kegiatan pendahuluan dalam melakukan tes kemampuan siswa ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Hal ini penting bagi guru agar dapat memberikan dosis pelajaran yang tepat, tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.
Menentukan Teknik pembelajaran, teknik pembelajaran yang digunakan examples non examples dalam pembelajarannya memberikan contoh dan bukan contoh dari materi yang kemudian dikaitkan dengan kehidupan sehari- hari. Teknik pembelajaran ini dilakukan dengan metode penugasan, ceramah, tanya jawab dan diskusi. Teknik pembelajaran example non example masuk kedalam model pembelajaran kontekstual (CTL). Jadi strategi yang digunakan yaitu dengan pembelajaran kontekstual (CTL). Setelah menentukan teknik pembelajaran guru dapat mengatur pengelompokan belajar siswa yaitu terbagi menjadi 5 atau 6 kelompok yang terdiri dari 5 atau 4 orang. Pengelompokan belajar ini di dalamnya terdapat kemampuan siswa yang berbeda-beda. Selanjutnya yaitu alokasi waktu, alokasi waktu ini di tentukan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan banyaknya isi materi yang akan disampaikan guru hal ini bertujuan untuk tujuan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan tuntas. Alokasi waktu yang telah ditentukan adalah 4 x 35 Menit. Setelah alokasi waktu yaitu menentukan tempat. Selanjutnya menentukan media pembelajaran, media pembelajaran ditentukan untuk menunjang proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal. Media pembelajaran yang digunakan yaitu proyektor, audio lagu. Media pembelajaran ini harus di siapkan guru sebelum pembelajaran berlangsung.
Tahap Inti, pada tahap ini guru tinggal menyampaikan pembelajaran sesuai dengan isi materi yang telah di rumuskan.
1.    Siswa melakukan tugas individu yaitu menceritakan keadaan wilayah tempat tinggal mereka dan jenis-jenis pekerjaan yang ada,  serta menuliskannya di buku. (Mengkomunikasikan)
2.    Siswa mengamati peta sederhana yang ada di buku. (Mengamati)
3.    Siswa diingatkan untuk memprediksi jenis-jenis pekerjaan yang ada di daerah-daerah yang terdapat di peta, misalnya pemetik teh di dataran tinggi dan nelayan di wilayah perairan. (Mengkomunikasikan)
4.    Siswa membaca senyap, bacaan tentang Ulil Si Daun Teh.
5.    Siswa menyebutkan sebanyak mungkin pekerjaan yang ada dalam cerita.
6.    Siswa menuliskan proses Ulil Si Daun Teh sam-pai menjadi teh tubruk yang dapat dinikmati oleh semua orang dalam kolom yang tersedia di buku.
7.    Siswa bercerita pada teman pasangannya tentang proses pembuatan daun teh secara singkat. (Mengkomunikasikan)
8.    Siswa kemudian saling menilai presentasi pasangannya dengan memperhatikan kriteria yang diharapkan, dalam rubrik penilaian.
9.    Siswa menuliskan pengalaman belajar tentang materi yang telah mereka pelajari, yaitu hubungan antara pekerjaan seseorang dengan lokasi tempat tinggal. Siswa menuliskan di buku. (Mengkomunikasikan)

Pada kegiatan inti selama proses pembelajaran berlangsung guru dapat melakukan penilaian proses. Penilaian proses ini menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
Tahap Akhir, pada tahap akhir ini yang dilakukan yaitu Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari, Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi), Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti, Melakukan penilaian hasil belajar, Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)evaluasi penilaian hasil belajar siswa. Dari soal individu yang diberikan pada kegiatan inti tadi, guru dapat membahasnya bersama-sama dengan siswa sehingga akan mendapatkan umpan balik. Guru akan mengetahui apakah selama proses pembelajaran berlangsung peserta didiknya dapat menerima pengetahuan dengan baik atau belum. Jika belum guru dapat melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran dari guru ataupun peserta didik.